Profil : 
KUSNADI, Driver dan Juru gaji andalan Puskesmas Japanan
Tanggal 1 adalah tanggal paling favorit di puskesmas kami, dan tiap tanggal ini Pak Kusnadi adalah orang terfavorit yang bakalan terus dicari. “Pak Kus, Pak Kus dimana ya?” Kalimat seperti  ini sering berkumandang dengan nyaring seputar tanggal 1 karena yang bersangkutan berperan sebagai driver sekaligus juru gaji andalan Puskesmas Japanan, yang salah satu tugas non formal sampingannya adalah memasang mata dan telinga lebar-lebar  tentang segala macam hal yang berkenaan dengan kesejahteraan pegawai.
Bergabung dengan Puskesmas Japanan semenjak bulan Agustus tahun 1985, mengerjakan tugas rangkap adalah hal yang biasa bagi pria kelahiran tahun 1960 ini. Semenjak awal bergabungnya dengan Puskesmas Japanan, Pak Kus pernah bertugas sebagai petugas loket, petugas gudang obat, staf TU, sampai dengan juru imunisasi pernah dilakoninya. Sambil mengenang masa lalu, Pak Kus bertutur tentang 7 orang pertama yang bertugas di Puskesmas Japanan, “Waktu itu saya tugasnya serabutan mbak, kadang tugas di loket, kadang di TU, Bu Mis mantri,  Pak Saman di P2M, Bidannya Bu Yulichati, Mbak Estu Admin KIA, Mbak Pur Admin KB, terakhir Mbak Mamik.” “Yang sampai sekarang masih ada di Puskesmas Japanan ada empat orang, Bu Mis, Mbak Tatuk, Mbak Pur, dan saya sendiri” lanjut Pak Kus. Dihitung-hitung, berarti suami dari Ny. Luk Dinno Johan ini ternyata sudah hampir 25 tahun berdedikasi di Puskesmas Japanan.
Karir sebagai driver diawali semenjak tahun 1991, kepala Puskesmas masih dijabat dr. Hamdan, dan jalan-jalan kampung masih banyak yang belum diaspal. Karena masih dalam tahap belajar mengemudi, Pak Kus sering diajak jalan-jalan oleh dr. Hamdan untuk memperlancar keahliannya. Sampai pada suatu saat di tahun 1992, Pak Kus diberi kepercayaan untuk mengantarkan keluarga dr. Hamdan keluar kota, tepatnya ke kota Madiun. Memang dasar driver baru, begitu sampai di Caruban, penumpang mobilnya mulai muntah satu per satu. Dengan tertawa geli, bapak tiga anak ini mengenang, “Jadi mabuk semua mbak, penumpang saya itu.”
Ketika ditanya pengalaman paling mengesankan selama hampir 25 tahun bertugas, adalah ketika posyandu sedang giat-giatnya dicanangkan, di satu desa hanya ada satu posyandu besar yang bertempat dibalai desa, dan hampir semua petugas berkumpul untuk mensukseskannya, termasuk pegawai PL KB, Juru Penerang, petugas Puskesmas, dan staf kecamatan, sehingga satu sama lain dapat saling kenal, dan  jumlah kunjungan masyarakat  yang luar biasa banyaknya.
Mengakhiri percakapan kami, Pak Kus menyampaikan harapannya untuk dapat terus mengabdi, dimana didampingi oleh istri setia yang juga kader posyandu aktif di desa Grobogan, tempat tinggal mereka, bapak tiga orang anak ini bertekad kuat untuk membesarkan dan mengantarkan Rizki Putra Arisantika (16 tahun), Ni’matul Qoyyimah (11 tahun), dan Chaleda Putri Amalia (5 tahun) untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
Selamat bekerja Pak Kus, dan tetaplah jaya bersama ambulans tercinta di Puskesmas Japanan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUPERVISI - SEPTEMBER 2009

Tingkatkan Imun untuk Menyerang Covid 19